Sabtu, 11 Juni 2016

Lunar -Chapter 7- [How the Story Begin]

Title : Lunar
Chapter : 8/?
Author : Shiro Usagi
Genre : fantasy, romance, sci-fi, friendship, angst
Warnings : language, abal dan gaje
Rating : PG-13
Pairing/characters : Ruki/Liv (OC) or Fag/Bitch, Aoi/Uruha, Reita/Nyx, Kai/Smitha
Disclaimer : The GazettE bukan punya saya TAT
Synopsis : Apakah kalian pernah mendengar soal kejadian Lunar? Di mana seorang elf yang Cuma ingin membuat desa nya lebih tentram harus melawan kejinya takdir? Di mana semua makhluk ikut berpartisi pasi dalam pesta pertumpahan darah ini? Pasti belum kan? Ini terjadi beribu-ribu tahun yang lalu, di mana sihir dan makhluk legenda masih hidup dan menyatu dengan damai… mari aku beritahu bagaimana ceritanya…
Comment : AKHIRNYA!!!!



            “Taka-chan? Ada apa?” tanya Liv yang tidak mendapat jawaban dari warlock ini, orang itu hanya melihatnya dengan mata yang lebar dan mulut menganga.
“Liv? Kau tidak apa-apa?” tanya Reita yang menghampiri Liv, tetapi gadis itu langsung menjauh saat melihat sosoknya. “siapa kau!?” tanyanya dengan terkejut, dan Reita terperangah mendengarnya, gadis ini tidak mengenalnya.
“Taka-chan! Banyak orang asing di sini! Ah.. kita dimana? Mana papa dan mama?” Ruki melihat Liv hampir menangis, membuatnya gelagapan.
“Liv-chan” panggil Kai dengan ramah, gadis itu mengangkat kepalanya dan melihat Kai dengan mata berkaca-kaca dan wajah sedih. “umurmu berapa?” tanyanya dan wajah elf itu langsung sumingrah, pipinya merona dan senyumnya mengembang. “5 tahun! Aku baru saja berulang tahun kemarin! Ah.. lihat-lihat! Bahkan Taka-chan memberikan aku ini!” elf itu mengeluarkan sesuatu yang tersembunyi di balik bajunya, sebuah kalung berlian berwarna putih bening yang bercahaya dan berbentuk seperti taring serigala. “kalung itu..” bisik Smitha tidak percaya.
“cantikkan? Taka-chan juga mempunyai kalung yang sama. Ne, Taka-chan?” tanyanya dengan senyum super manis yang tidak pernah di lihat oleh mereka semua, kecuali Ruki.
“eh? Mana kalungmu? Kau tidak memakainya ya? kau benci padaku?” tanya Liv lagi yang telinganya turun.
“Aoi-sama, hubungan tidak memakai kalung dan benci apa?” tanya Hiroto dengan polosnya dan Aoi hanya menggelengkan kepalanya “tidak, itu tidak ada hubungannya sama sekali mpon” kata Aoi sambil mengibas-ngibaskan tangannya.
“a-ah.. aku menyimpannya.. aku takut rusak, jadi aku simpan.” Kata Ruki yang akhirnya angkat bicara. “benarkah? Kau tidak membenciku?” tanya Liv dengan lucunya dan Ruki menggeleng. “tidak mungkin aku membencimu. Silly” katanya dan wajah Liv kembali ceria.
“apa yang terjadi padanya?” tanya Smitha keheranan melihat sifat Liv yang awalnya sangat amat membenci Ruki menjadi manis sekali dan seperti anak-anak. Sedangkan Ruki begitu baik dan memanjakan Liv.
“kau dengar sendiri kan, ia mengatakan kalau umurnya adalah 5 tahun. Ia kehilangan  separuh dari memorinya” jelas Kai dan Nyx mendeham pelan. “jadi ingatan tentang kita tidak ada?” tanya Nyx dan Kai hanya mengangguk lemah.
“sedih..” gumamnya dengan sudut bibir yang turun dan ia mengeluarkan aura suram dan gelap, membuat Smitha serta Kai gelagapan. “i-ini hanya sementara! Kau tidak perlu khawatir” kata Smitha dan Kai  bersamaan, mereka tidak mau mengambil vampire ini menangis. Akan terjadi masalah lebih besar jika ia menangis.
“Taka-chan kita di mana?” tanya Liv dengan manisnya, dan Ruki tersenyum. “kita sedang berlibur. Kau lupa? Aku mengajakmu untuk berlibur berdua”
“benarkah? Papa dan mama tidak ikut?”
“tidak, hanya kau dan aku. Serta Inu” jawab Ruki dengan sabarnya, begitu mendengar nama anjing itu, Liv langsung menyadari ia tidak melihat anjingnya dari tadi. “Inu mana?” tanyanya dengan khawatir dan melihat sekeliling. “dia sedang tidur..” jawab Ruki dan wajahnya terlihat lega.
“Ruki semalam bilang kalau ia sudah mengenal Liv sejak lahir dan sangat akrab dengannya waktu kecil, tetapi aku tidak menyangka Liv akan sangat percaya dengan semua perkataannya dan tertarik sekali dengannya” kata Reita yang melihat 2 temannya yang sedang berbincang itu. Smitha menghela nafas dan mengangguk pelan, jujur saja, apa yang di katakan Ruki semalam benar-benar mengejutkan mereka semua. Dan itu belum semuanya. Masih ada yang di sembunyikan warlock ini. Dan ia yakin gurunya akan mengatakannya pada waktu yang menurutnya pas.
“aku jadi penasaran seberapa di manjakannya Liv oleh Ruki dulu... lihat saja dia, begitu menempel padanya” komentar Smitha dengan penasaran.
“Ruki-sama. Apakah kita akan membuat tenda saja?” tanya Hiroto yang merasa tidak mungkin untuk melanjutkan perjalanan mereka, ada seekor anjing yang tak sadarkan diri dan orang yang hilang ingatan.
“hm?? Taka-chan, mereka siapa?” tanya Liv yang ketakutan melihat Hirot serta yang lainnya, ia menyembunyikan wajahnya di balik jaket yang Ruki gunakan. “mereka teman-temanku” kata Ruki yang mengangkat wajah Liv, ia menunjuk ke arah Hiroto.
“dia Hiroto, aku memanggilnya dengan sebutan mpon” Liv melihat wajah Hiroto yang sangat kawaii itu, ia mengulurkan tangannya dan memasang ekspresi serius. Hiroto terheran melihat uluran tangan itu, lalu menyadari kalau Liv mengajaknya untuk berjabat tangan dan dengan ragu ia menerimanya dan tangannya di tangkap Liv dengan kuat lalu menjabat tangannya dengan kaku.
“Liv MoonForest! Salam kenal, mpon-kun!” serunya dan Hiroto tertawa garing.
“Aku pernah menceritakan tentang teman-temanku yang hidup bersamaku di pulau?” tanya Ruki dengan lembut dan Liv mengangguk dengan lucunya. “Reita-san, Aoi-san, Smitha-san, Nyx-san dan Kai-san, ne?” tanya nya dan Ruki mengangguk sambil tersenyum “mereka inilah teman-temanku” sambungnya sambil mengarahkan tangannya kepada sekumpulan orang hebat itu, Liv menatap mereka dengan mata putih nya yang bercahaya.
“Aku Reita” Reita yang pertama sekali berjongkok di depan Liv dan mengulurkan tangannya, gadis elf ini menerimanya dengan ragu-ragu, ia terkejut begitu merasakan kehangatan yang di rasakannya melalui tangan Reita.
“an-anda demam!? Tubuh paman panas sekali!” seru Liv yang panik dan Reita tertawa renyah mendengarnya, Liv saat kanak-kanak memang sangat lucu, seperti yang dikatakan Ruki.
“tidak Liv, dia ini ifrit, saat menjadi manusia suhu tubuhnya akan lebih tinggi dari kita” jelas Ruki dan Liv terlihat sangat kagum, ia mengangkat kedua tangannya dan memeluk Reita sambil menggosokkan wajahnya di bahu Reita, merasakan kehangatan ifrit ini.
“sugoiii... Reita-san benar-benar hangaat!” serunya dengan rasa nyaman sekali, ia suka kehangatan, karena tempat ia tinggal itu juga sama hangatnya dengan Reita sendiri. Sedangkan Reita merasa senang, tapi juga takut, karena di belakang Liv, Ruki melototi Reita dengan tatapan membunuh, membuat ifrit ini ketakutan.
“namaku Nyx”  sang nona vampire menghampiri  Liv, gadis itu menatapnya dengan diam lalu tersenyum. “Nyx-san adalah orang yang baik” kata Liv tiba-tiba, out of nowhere. Membuat vampire cantik itu heran. “anda mempunyai mata dan sifat yang seram, tapi nada bicara anda tidak bisa di pungkiri, kalau anda adalah orang yang baik” Nyx menatapnya dengan semakin heran, ia mengerutkan dahinya dan memiringkan kepalanya, untuk beberapa saat Smitha terlihat kaget karena gadis vampire ini menunjukkan ekspresi dengan jelas dan langsung. “Elf memiliki indra pendengar yang kuat, dengan tipe MoonForest yang sebagian besar cleric, membuat kami semakin bisa mendengar suara alam dan makhluk hidup dengan lebih spesifik” jelas Liv dan kerutan di dahi Nyx semakin mendalam. Dan sepertinya Liv mengerti apa maksudnya. “dengan kata lain dari nada suara anda, serta bau anda –walaupun bau darah dan pemburu yang sangat mengerikan dan kuat- Nyx-san memiliki hati yang baik! Walaupun bau anda mengerikan, tetapi itu tertutupi! Lagi pula seperti kata Taka-chan! Semua makhluk hidup melakukan hal apapun untuk bertahan hidup!” seru Liv lagi. Dan Kai mendeham pelan bersama Smitha, jelas tertera ekspresi kagum dan penasaran di wajah mereka.
“dan itu adalah Aoi, dia adalah Fenrir, paman yang berambut biru itu adalah Miyavi, dia-“
“ya ampun! Anda Dewa ya!?” tiba-tiba saja Liv menyelip dan Miyavi dapat melihat Ruki menghela nafas panjang, menahan emosinya karena sifat Liv yang suka menyela percakapan ini. “ya benar Liv, dia dewa, Leviathan, dewa laut. Dan apa yang aku katakan tidak memotong perkataan orang?” tanya Ruki dengan nada yang tegas, dengan pose yang mendukung niatnya. Kedua tangan di pinggang.
Dan Liv terlihat bersalah, telinganya menurun dan ia menundukkan wajahnya. “kalau itu tidak baik. Maafkan aku” katanya dengan pelan. Lalu Ruki mengangguk tanda menerima permintaan maafnya. “lalu itu adalah  Smitha dan Kai” sambung Ruki lagi dan mereka berdua melambaikan tangan mereka pada Liv.
“baiklah, ayo kita buat tempat istirahat kita sementara, kita akan melanjutkan perjalanan besok pagi” jelas Kai dan mereka semua mengangguk. Hiroto dan Reita mulai membongkar isi kereta untuk mengeluarkan tenda, Smitha dan Nyx mulai membersihkan tempat mereka berkemah, Aoi dan Miyavi sudah pergi mencari kayu bakar. Sedangkan Kai ditugaskan pada makanan.
“Taka-chan? Ada yang bisa aku bantu?” tanya Liv melihat semua orang memiliki pekerjaannya masing-masing bahkan Ruki yang sedang membantu mengangkat bahan makanan.
Lelaki bermata emas itu berhenti dan melihat Liv sementara. “bisa kau pindahkan Inu dan menjaganya?”  tanya Ruki dan Liv mengangguk, ia membangunkan Inu dengan perlahan, anjing besar itu terlihat senang sekali melihat majikkannya, dengan cepat ia melompat kearah Liv, mereka tertawa bersama dengan Inu yang mengaum pelan dan menjilati wajah Liv.
-later-
“dia sudah tidur” kata Ruki yang keluar tenda hanya dengan vestnya saja, yang lain masih duduk di depan api unggun dan lelaki pendek itu bergabung dengan teman-temannya.
“aku rasa kau harus benar-benar menceritakannya kepada kami Ruki, kau tidak akan bisa bergerak sendirian dan kau tidak akan bisa menggerakkan kami tanpa penjelasan yang jelas, ingat itu” kata Aoi dengan serius, dan Ruki menghela nafas. Akhirnya tiba juga. Pikirnya. Ia menatap mereka satu persatu terlebih dahulu, dengan kedua tanganyna saling terkatup akhirnya ia menutup matanya sejenak dan membukanya kembali. Menatap api yang menyalak.
“seperti yang kalian tahu, aku dan ayahnya Liv. GACKT. Telah berteman lama semenjak GACKT remaja.” Bukanya dan terdengar usara percikkan api dengan suara alam di belakang mereka. “GACKT merupakan calon pemimpin yang sempurna, ia memiliki keuatan yang besar, pikiran yang maju ke depan, jiwa seorang ksatria, dan hati baja. Ia memiliki fitur sama seperti Liv, kulit pucat, mata putih dengan rambut putih yang terlihat menyilaukan di bawah matahari, sangat indah di bawah sinar bulan. Aku juga menjadi pelatihnya waktu itu. Kalian tahu, kalau desa mereka sangat rawan oleh serangan karena mereka menyimpan artefak berbahaya, inti dari bumi itu sendiri, Yin dan Yang. Warga di sana sangatlah kuat, mereka menciptakan ilusi paling hebat yang pernah aku lihat, dan kekkai paling kuat, serta kemampuan penyembuh yang kuat”
“setelah GACKT menjadi pemimpin dengan berkat ku dan ayahnya, ia menikah dengan kembang desa yang cantik, seorang cleric paling kuat di sana. Namanya adalah Asa, sesuai namanya, ia adalah penyembuh di sana. Ia bahkan menemukan spell spell untuk penyakit langkah yang sangat berguna. Ia sangat cantik, kulitnya gelap dengan rambut hitam panjang. Seperti kau Smitha, ia penuh dengan keanggunan dan kasih sayang. Mereka sangat cocok. Aku bahagia melihat mereka menikah dan bersatu.” Ruki tersenyum tidak pada siapapun, mengingat pernikahan megah yang diadakan 3 hari 3 malam, idenya sendiri. Karena sahabatnya menikah dengan orang secantik dan sesempurna itu. Dia harus membuat perayaan itu semewah dan sebahagia mungkin.
“lalu Liv lahir tepat 1 tahun setelah mereka menikah, kalian tahu aku masih pulang pergi ke MoonForest, aku menganggap tempat itu sebagai rumah keduaku.  Kalian tahu saat pertama kali Liv membuka mata...” terdapat semburat merah yang sangat jelas di pipi Ruki, kebahagiaan tertera di matanya, bersinar bersama api yang terefleksikan di matanya, ia mengiggit bibir bawahnya. Lalu menunduk “aku jatuh cinta tepat saat aku melihat wajah mungil itu, mata besar itu, dan tangisan yang merdu itu. Bagaikan malaikat terjatuh dari surga sana dan dilahirkan kembali ke dalam tubuh anak manusia” bisik Ruki dan semua mata di sana terbelalak.
“You what!?” teriak Smitha tergagap, ia bahkan meremas roknya sendiri, sedangkan yang lain hanya menatap lelaki mini itu dengan tidak percaya.
 “Ruki, aku tahu kau itu sangat aneh teman. Tapi aku tidak menyangka kau seaneh itu. Kau tidak mungkin jatuh cinta dengan seorang bayi mungil kan? Kan Ruki? Ayo jawab tidak kumohon atau aku benar-benar tidak ingin berteman dengan mu” kata Miyavi dengan wajah jijik kepada Ruki, ia bahkkan memeluk dirinya sendiri
“Ruki, aku tidak tahu kau seperti itu” kata Kai, dengan wajah datar, membuat Smitha dan yang lainnya semakin pucat, tidak ada wajah sedih atau kecewa Kai, atau bahkan marah milikinya, datar kosong tanpa guratan sedikitpun. Karena perkataan Ruki tadi.
“hei! Kalian tidak mengerti! Anak itu benar-benar lucu bagai malaikat kecil! Lagi pula apa salahnya aku jatuh cinta!? Ayolah, aku jarang jatuh cinta. Hell bahkan hampir tidak pernah”
“ya, tetapi yang kami harapkan terakhir itu kau jatuh cinta dengan seorang bayi. Dasar pedo-“
“don’t you dare to say it jin kurang ajar. Don’t you dare” desis Ruki pada Reita yang hanya menyeringai lebar kepada sang warlock. “lagi pula kau juga sama kan, kau mengencani seorang gadis vampire yang umurnya masih remaja sedangkan kau...” Ruki berhenti sementara dengan alasan mendramatisir perkataannya. “lebih dari 2000 tahun, kau bahkan JAUH lebih tua dari dia dan aku tentu saja” kata Ruki membuat Reita dan Nyx terlihat bagaikan rusa yang sedang akan di buru, mata mereka berdua melebar dan wajah mereka memerah secara perlahan. “a-a-apa yang kau maksud Ruki?” tanya Nyx sambil memainkan jemarinya sendiri dan Ruki Cuma mendengus pelan dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
“semua orang sudah tahu kalau kalian jadian di kota sebelumnya bodoh. Jangan sok menyembunyikan. Lagipula memang sudah waktunya” kata Ruki dan Aoi serta yang lainnya mengangguk tanda setuju. Membuat mereka bagaikan mau pingsan saja. “a-anyway! Back on your case! Jadi, apa yang kau lakukan setelah itu?” tanya Reita yang mengalihkan pembicaraan membuat Ruki mendengus kembali.
“seperti yang kalian lihat, aku memanjakannya, bahkan dengan umur 5 tahun begitu ia sudah bisa ini itu, sepertinya aku dan ayahnya terlalu cepat mendidiknya.”
“tapi ia terlihat senang” kata Uruha dan Ruki mengangguk. “ia sangat menyukaiku, dan sebelum kalian mengatakan apapun siapa yang tidak suka pada orang yang memanjakannya habis-habisan” kata Ruki dengan cepat. Dan mereka hanya diam saja dengan pandanga yang terlihat seperti kecewa atau tidak percaya. Tetapi Ruki tidak menghiraukannya, ia hanya menggaruk kepala bagian belakangnya saja dan menghela nafas.
“Aku tidak bisa melakukan apa-apa, jika ia minta A maka akan aku berikan A, tetapi bukan berarti aku tidak mendidiknya, aku mengajarinya tata krama, dan hal-hal umum lainnya dengan cukup keras juga. Aku berencana akan menikahinya saat ia cukup dewasa. Tapi, seperti yang aku bilang. Desa mereka terserang” semua langsung bingung mendengarnya.
“apa maksudmu Ruki? Bukankah kau di sana juga? Tidak mungkin desa itu terserang” kata Smitha dengan bingung
“kapan itu terjadi?” Tanya Miyavi tiba-tiba dan Ruki menatapnya tepat di matanya. “18 tahun yang lalu, gerhana hari ke 2” dan Miyavi langsung menarik nafas panjang-panjang dan mengeluarkannya secara perlahan
“jadi itu kau yang menyebabkan?” tanya Miyavi lagi dan saat itu juga Ruki terlihat malu dan marah sekaligus, rahangnya dikatupkannya kuat-kuat dan tangannya mengepal diatas pangkuannya. “aku membiarkan Kamijou masuk ke dalam penyimpanan artefak” bisiknya pelan dan tidak ada yang berani angkat bicara karena merasakan amarah dewa yang hendak keluar itu.
“Kamijou? orang itu Ruki? Dari semua orang yang kau kenal kau membiarkan dia masuk? Apa yang terjadi?” tanya Miyavi lagi, suaranya sedingin deru angin di pantai yang membuat meereka mengigil. “pertama tolong tahan kekuatanmu. Liv itu kehilangan ingatan, bukan kekuatannya. Ia bahkan lebih sensitif” potong Ruki tiba-tiba dengan keseriusan di wajahnya, Miyavi terlihat terkejut dan tersinggung mendengarnya. Tetapi di sisi lain, Ruki memikirkan Liv pertama, Miyavi sadar kalau dia sama sekali tidak menutupi emosinya sekarang, ia telah meruntuhkan topeng  yang selama ia pakai selama ini. dengan kata lain, ia posesif terhadap Liv. Liv yang pertama, dunia bisa hancur dan mengulang big bang untuk anak itu di tangan Ruki. 
“baiklah” desah Miyavi, ia menarik nafas panjang dan menenangkan amarahnya, setelah ia membuka mata nya, ia mengangguk sedikit.  Memberi tanda pada Ruki untuk tetap maju.
“ingat 18 tahun lalu aku pulang bagaikan mayat hidup dengan keadaan mengenaskan?” tanya Ruki pada teman-temannya, tentu saja mereka ingat, sampai sekarang mereka sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, orang ini sama sekali tidak mau berbicara soal itu, setiap kali mereka mengangkat topik itu yang mereka lihat adalah badai, benar-benar badai terjaddi di tempat mereka dan amarah Ruki, lalu di lanjutkan dengan kesedihannya, membuat para setan terpanggil sendiri ke permukaan bumi.
“tepat 18 tahun lalu, Kamijou berhasil meyakinkanku untuk melihat Yin dan Yang. Waktu itu aku terlalu mabuk untuk berkata tidak, aku ajak ia kesana. Tanpa pengetahuan kepala desa dan para tetua. Aku bisa mengakses segala rintangan disana berkat mereka juga, dan Kamijou sangat tahu tentang itu. Lalu saat aku membuka spell yang menyelubungi tempat disemayamkannya barang laknat itu, dan saat itu juga, aku baru sadar. Ia telah mengkhianatiku, dengan langsung menyerangku tentu saja. heh. Klise mengenaskan”

-flashback-
Ruki tersembab di atas tanah, ia masih sangat mabuk, tetapi akibat serangan dengan mantra rendah itu membuatnya sedikit sadar. Apa yang terjadi? Dia membawa iblis laknat ke dasar neraka yang tertutup. Bagus Ruki. A+ untuk warlock legendaris. Dengan cepat ia bangkit dan memanggil beberapa iblis yang menjadi budaknya.
“hahah! Too late!” seorang lelaki berambut strawberry blonde dengan wajah pucat dan baju ala kerajaan, memegang tongkat sihir yang hampir sama dengan Ruki memegang sebuah bola hitam pekat yang di selubungi aura hitam juga. “thank you my friend for helping me finding it”
“no you don’t” bisi Ruki dan beberapa iblisnya, yaitu lilith serta serigala besar menerjang Kamijou.
“Ruki-sama! Apa yang anda lakukan!?” terlihat lah seorang lelaki berambut putih, seperti Liv masuk dengan wajah terkejutnya, ia semakin terkejut melihat seorang warlock lain yang tersungkur di atas tanah di depan Ruki.
“astaga Ruki-sa-“ “listen Gackt, we have no time for this, i am sorry, but let’s work together to eliminate him” bisik Ruki dengan pandangan serius nafasnya terengah engah, sebagian di akibatkan karena aura yang dikeluarkan oleh Yin dan Yang, sungguh, memang kedua benda itu cocok sebagai artefak mengerikan. Bahkan ia tidak bisa menahannya.
Dengan wajah dan perasaan yang bingung Gackt mengangguk pelan, lelaki itu langsung memasang pose bertarung begitu melihat Kamijou bangkit dari tanah dengan erangan kuat.
“LILITH!”  teriak Ruki dengan lantang dan wanita telanjang yang tubuhnya yang di lilit oleh ular besar itu menerjang Kamijou dengan desisan kuat di ikuti dengan Gackt, dan sebelum mereka sampai menyentuh kamijou, warlock itu langsung memasukkan bola hitam itu masuk kedalam dirinya. Menyebabkan darah Ruki menurun dan jantungnya terjatuh keperutnya, waktu seakan berhenti bagi mereka semua, Yang telah di renggut, dan kepada tangan yang sangat salah. Iblis Ruki yang tidak bisa menahan kekuatan dari Yang kembali ke alamnya, dan mereka  -Ruki dan Gackt- masih saja terdiam, termangu melihat Kamijou yang semakin kuat begitu pula dengan dirinya yang semakin berubah, kulit pucatnya semakin terlihat dengan bola matanya yang berubah menjadi hitam sepenuhnya, senyum iblis terpampang di wajahnya.
“G-Gackt! Ambil Yin!!” teriak Ruki dan dengan tergagap Gackt bergerak dan mengambil Yin, bola putih yang menyinari cahaya yang hangat itu semakin bersinar saat di pegang Gackt.
“now come, kita harus mencari media untuk Yin!” seru Ruki dan Gackt menggeleng kuat. “tidak bisa Ruki-sama, tidak ada yang cocok untuk menampung Yin kecuali seorang yang benar-benar murni” mendengar kata itu, Ruki terdiam, jantungnya bagaikan terjatuh dan berhenti berdetak, sekilas, sekilas tadi. Ia tahu apa yang ia perlukan. Hanya ada satu orang murni di sini.
“Gackt, Liv sudah tidur kan?” lelaki berambut silver itu tersentak begitu mendengar apa yang di katakan Ruki tadi. “benar Ruki-sama, bagaimana anda tahu?” katanya dengan nada gemetaran, ia tahu, ia sangat tahu apa yang ingin di lakukan oleh warlock ini, tapi ia tidak ingin mempercayainya. “a-apa yang anda butuhkan dari anak saya, Ruki-sama?” tanya Gackt lagi dan Ruki menatapnya nanar, ia merasa sangat malu. Ia telah melimpahkan seluruh kesalahannya kepada pundak Gackt yang telah mempercayainya.
“Demi desa mu, Gackt. Demi desa-Ugh!!” tinju yang sangat kuat mendarat di pipi kanan Ruki hingga ia terjatuh, ia berhak mendapatkan lebih dari ini atas perbuatannya. Dari pandangannya ia dapat melihat Gackt mengambil Yin. Lalu berbalik.
“Cepat bangkit, aku harus menyelamatkan desaku” kata Gackt dengan dingin, membuat perasaan Ruki sangat tidak enak, tapi ia adalah seorang warrior juga. Dia seorang prajurit. Keadaan memanggilnya, dan ia harus segera bertanggung jawab. Dengan cepat ia bangkit dan mengejar Gackt.
-End Of The Flashback-

“untungnya Kamijou masih ada di sekitar sana, ia yang tidak sabaran, meng ekstrak Yang kedalam tubuhnya yang belum siap itu. Dan pertempuran tak terelakkan, dirinya yang telah mendapatkan kekuatan ‘Yang’ jauh lebih kuat dari ku, sementara Gackt berlari ke rumahnya, aku melawan Kamijou, luka yang ku derita cukup parah, hutan yang kami hancurkan sangat luas hingga bisa membuat 3-4 desa lagi beserta peternakan dan sawah, pertempuranku berakhir hingga Gackt kembali dengan Liv, yang telah menerima Yin. Dia sangat bercahaya saat itu, tanpa mengetahui apa-apa dan tidak bisa mengendalikan Yin, dia datang dengan wajah bingung dan ketakutan. Saat melihatku, ia langsung meronta dari gendongan ayahnya, tetapi Yin lebih berkuasa atas tubuhnya, ia malah berlari ke arah Kamijou, dan mengeluarkan kekuatan yang sangat besar, bagaikan ia meminta ‘Yang’ kembali padanya, saat itu juga aku melihat kekuatan dari Yin dan Yang dengan kedua mataku. Sinar putih menerangi seluruh pulau. Tubuh Kamijou yang hancur, dan yang tersisa hanya ‘Yang’.”
“gadis kecil yang di rasuki Yin itu mendekati ‘Yang’, dan menerimanya ke dalam tubuhnya, lalu tiba-tiba saja cahaya menyilaukan muncul dari atas langit, dan tubuh Liv membentuk tubuh baru untuk media ‘Yang’ karena mereka bedua tidak bisa berada di media yang sama, dan semuanya kembali normal, kecuali kehadiran ‘adik’ nya yang baru”
-TBC-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar