Sabtu, 11 Juni 2016

The GazettE fanfic [Lunar -Prolouge-]

Title : Lunar
Chapter : 1/?
Author : Shiro Usagi
Genre : fantasy, romance, sci-fi, friendship, angst
Warnings : language, abal dan gaje
Rating : PG-13
Pairing/characters : Ruki/Liv (OC) or Fag/Bitch, Aoi/Uruha, Reita/Nyx, Kai/Smitha
Disclaimer : The GazettE bukan punya saya TAT
Synopsis : Apakah kalian pernah mendengar soal kejadian Lunar? Di mana seorang elf yang Cuma ingin membuat desa nya lebih tentram harus melawan kejinya takdir? Di mana semua makhluk ikut berpartisi pasi dalam pesta pertumpahan darah ini? Pasti belum kan? Ini terjadi beribu-ribu tahun yang lalu, di mana sihir dan makhluk legenda masih hidup dan menyatu dengan damai… mari aku beritahu bagaimana ceritanya…
Comment : enjoy~





“kau membunuhnya!! Kau membunuhnya! Jangan pikir aku tidak tahu apa yang kau lakukan pada kami! Kau membunuhnya dan meracuni adikku dengan ‘yang’!” serunya lagi dan mata emas itu terlihat membesar dan menggelap, sang lelaki menundukkan wajahnya dengan ekspresi menyesal.“dengar-“ “aku tidak perlu mendengar lagi kata-kata bohong darimu!! Cukup!!” teriaknya dan sang warlock menggeram pelan dan menatap gadis itu dengan ekspresi putus asa. “baiklah, mungkin aku tidak bisa mengembalikan semuanya, tetapi aku akan berusaha membuat ini lebih baik” katanya dengan suara pelan dan langsung berbalik meninggalkan gadis yang terduduk sambil menangis dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.“you said you loved me… you said you’ll make me happy, but what do you do now? Kau membuatku menderita dari dulu hingga sekarang” gumam gadis itu di sela-sela tangisannya.

 -0-

“Nyx!! Bertahanlah!!” teriak sang pemuda berambut pirang dengan warna merah di ujung rambutnya, ia sedang merangkul seorang gadis bermata merah menyala yang bagaikan boneka.“Reita…” panggil gadis itu dengan pelan dan Reita mencium puncak kepalanya. “hold on baby, please” pinta Reita sambil menyingkirkan rambut yang ada di sekitar wajah cantik vampire itu.“I can’t…” katanya denga lemah, matanya sudah hampir tertutup, warna merah menyala di matanya memudar secara perlahan. “no, no, no.. Nyx kumohon bertahanlah!! Smitha!! Berapa lama lagi!?” teriak Reita kepada seorang penyihir yang sedang menggambar phentagon untuk melakukan ritual.“sebentar lagi!” serunya yang mempercepat gerakkannya. “it’s okay… lagi pula itu tidak akan bekerja Reita” kata gadis itu yang langsung meringins dan memegangi perutnya yang berdarah.“baby, No!! kita tidak akan tahu kalau di coba! Kumohon bertahanlah..” kata Reita dengan putus asa, ia menciumi wajah dingin vampire itu dan mengelus kepalanya.“setelah ini selesai, aku akan membawamu kemanapun kau mau” kata Reita dengan lembut dan gadis itu tersenum lemah kepadanya, ia menatap pria tampan itu dengan kasih sayang dan menggapai wajahnya, dengan ibu jarinya ia mengusap rahang kuat itu dengan pelan. “benarkah?” tanya nya dengan suara parau, pandangannya mulai menggelap yang ia lihat hanyalah mata orange indah itu saja.“benar, jadi bertahanlah” kata Reita sambil mencium bibir kecil yang gemetaran itu.“Reita! Bawa dia kemari!” seru penyihir itu dan sang ifrit itu langsung mengangkat sang vampire dan menidurkannya dengan pelan di atas phentagon tersebut. “you can do it, love. I know you can do it” kata Reita sambil memberinya ciuman terakhir sebelum menjauh dari tubuh sekarat itu.

 -0-

“Uru!! Menjauhlah!!” tariak sang serigala hitam raksasa kepada seorang lelaki cantik yang ada di sebelahnya.“tidak!! Aku tidak akan meninggalkanmu Yuu! Tidak lagi!!” kata Uru dengan keras kepalanya, di depan mereka terdapat banyak sekali demon.“mereka grim reaper Uru!! Aku tidak bisa mengambil resiko kau terbunuh!” seru sang serigala itu, ia memandang para grim reaper yang jumlahnya tidak sedikit itu dengan waspada.“begitu pula dengan aku Aoi!!!! Aku juga tidak bisa mengambil resiko kehilangan mu!! Jika kau mati! Aku juga mati!!” teriak Uru dengan mata berkaca-kaca, sang serigala tersentak mendengarnya, ia mendekati sang nymph dengan perlahan, tetapi begitu ia hampir menyentuh sang nymph tiba-tiba saja salah satu grim reaper menyayat punggung pemuda cantik itu dengan sabit besarnya, mata Uru membesar dan langsung terlihat kosong sedangkan Aoi membeku di tempat melihat tubuh cantik itu terjatuh ke tanah di depannya.“URUHAAAA!!!!!” teriaknya dengan keras di sertai dengan lolongan serigala yang terdengar menyeramkan tetapi juga menyayat hati.

-0- 

Sang warlock menapaki gua gelap itu dengan tenang, di tangannya sudah terdapat tongkat sihir yang selalu menemaninya selama berabad-abad ini, begitu ia melihat cahaya remang-remang di penghujung gua, ia mempercepat langkahnya dan menemukan seorang berambut pirang yang sangat tampan dan tinggi.“hello there fellow Warlcok, sebuah kehormatan bisa bertemu denganmu” kata lelaki itu dengan suara lembut yang berat, Ruki tidak mengatakan apapun hanya mendengus kepada lelaki itu dan menguatkan pegangannya pada tongkat sihirnya itu.“hai Kamijou” sapa Ruki balik dan lelaki yang di panggil kamijou tersebut tersenyum sinis dan menunduk dengan tangan kanannya di letakkan di depan dadanya. “selamat datang di pesta ku yang meriah ini, silahkan bergabung… tuan… Ruki” begitu Kamijou menyelesaikan kata-katanya tiba-tiba saja sebuah tangan hitam mencengkram kedua kaki Ruki, menyebabkan sang lelaki itu tidak bisa bergerak“you fucking son of a bitch!” geram Ruki yang menjentikkan jarinya dan dengan sekejap tangan itu menghilang, tetapi belum lagi Ruki melakukan apapun sebuah bola api terlempar ke hadapannya, dan dengan satu tangan Ruki menghilangkan bola api itu.“that’s it? Cuma itu yang kau punya? Kalau itu, like, hanya itu saja. berarti kau itu, like, pecundang” kata Ruki dengan cara bicara bitchy nya yang khas itu. Menggeram pelan Kamijou mengeluarkan summonnya, seekor basilisk besar muncul di depannya “oh dear god, ada saudaranya Kai, like, dia lebih kuat” kata Ruki yang mulai memasang posisi bertarung.“kau tidak akan bisa mengalahkannya midget, dia lebih kuat dan mematikan dari pada teman basilisk mu yang lemah itu” kata Kamijou yang memegang sebuah mawar dan menghirup aromanya dengan nikmat. “hancurkan” bisiknya dan sang basilisk mengaum kuat dan merayap kea rah Ruki.“maafkan aku” gumam Ruki dan mata emasnya bercahaya, rahang di katupkan dengan kuat, ia mengucapkan mantra dengan cepat dan lingkaran sihir muncul di bawahnya, menyebabkan cahaya yang menyilaukan dan membutakan mata.


Sang gadis yang sedang berada di depan sebuah kuil tiba-tiba saja tersentak dan melihat kebelakang “Ruki?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar